4.5 Proses – proses kekalutan mental yang diambil oleh sesorang dalam menghadapii kekalutan mental, sehingga mendorongnya kearah :
· Positif, bila trauma (luka jiwa) yang dialami seseorang, akan disikapi untuk mengambil hikmah dari kesulitan yang dihadapinya, setelah mencari jalan keluar maksimal, tetapi belum mendapatkannya tetapi dikembalikan kepada sang pencipta yaitu 4JJ1 SWT, dan bertekad untuk tidak terulang kembali dilain waktu.
· Negatif, bila trauma yang dialami tidak dapat dihilangkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang dicita-citakan.
Contohnya :
ü Agresi, yaitu : Meluapkan rasa emosi yang tidak terkendali dan cenderung melakukan tindakan sadis yang dapat mambahayakan orang lain.
ü Regresi, yaitu : Pola reaksi yang primitif atau kekanak-kanakan. (menjerit, menangis dll)
ü Fiksasi, yaitu : Pembatasan pada satu pola yang sama (membisu, memukul dada sendiri dll)
ü Proyeksi, yaitu : Melemparkan atau memproyeksikan sikap-sikap sendiri yang negatif pada orang lain.
ü Indentifikasi, yaitu : Menyamakan diri dengan sesorang yang sukses dalam imajinasi, (kecantikan, dengan bintang film .dll)
ü Narsisme, self love yaitu : Merasa dirinya lebih dari orang lain.
ü Autisme yaitu : Menutup diri dari dunia luar dan tidak puas dengan pantasinya sendiri.
Penderita kekalutan mental ;
Ø Orang yang berada di Kota- kota besar yang banyak memberikan tantangan hidup yang berat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ø Anak-anak usia muda tidak berhasil dalam mencapai apa yang dikehendakinya.
Ø Wanita biasanya lebih mudah merasakan suatu masalah atau perasa,tetapi sulit untuk mengeluarkan masalah tersebut.sedangkan mereka memiliki kondisi tubuh yang lemah,sehingga wanita lebih mudah mengalami psikosomatisme.
Ø Orang yang tidak beragama,tidak memiliki keyakinan
Ø Orang yang terlalu mengejar materi
sumber :
aisriska.files.wordpress.com/2007/04/makalah-ibd.doc
Supartono W, Drs. 2004. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Ghalia Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar