Curriculum vitae (CV; juga ditulis curriculum vitæ)
adalah dokumen yang memberikan gambaran mengenai pengalaman sesorang dan
kualifikasi lainnya. Di beberapa negara, suatu CV biasanya merupakan hal utama
yang dijumpai seorang ketika mencari pekerjaan, biasanya dilanjutkan dengan wawancara.
Tips-tips membuat CV yang efektif :
1.
Hilangkan
Informasi Negatif
Apabila curriculum vitae
menunjukkan kegagalan studi Anda, maka itulah yang akan dibicarakan saat
wawancara. Misalnya, Anda dipecat lima tahun yang lalu karena Anda tidak setuju
dengan atasan Anda, tetapi Anda memiliki karir yang sukses setelah itu, maka
Anda tidak harus mencantumkan riwayat pemutusan kerja Anda tersebut dalam
curriculum vitae Anda.
2.
Jujurlah
Anda tentu harus mencantumkan
informasi yang benar dan dapat dibuktikan. Jika tidak, kredibilitas Anda akan
hilang dan kesempatan mendapatkan tawaran kerja akan mengecil. Anda boleh saja
meniadakan sejumlah informasi. Maksudnya, Anda boleh tidak menuliskan informasi
negatif, tapi Anda harus tetap menyiapkan jawaban, sekiranya pewawancara
mencoba mencari tahu. Pastinya, Anda tidak ingin memiliki atasan yang berbohong
tentang gaji dan prospek karir Anda. Karena itu, jangan berbohong mengenai
riwayat pendidikan maupun karir yang sebenarnya tidak Anda miliki.
3.
Memilih
Informasi Yang Relevean
Tidak
semua hal tentang diri Anda harus dimasukkan dalam curriculum vitae. Sebenarnya
tidak ada aturan mutlak tentang cara penulisan curriculum vitae. Ada cara yang
terbukti berhasil buat si A namun cara yang sama tidak berhasil bagi si B.
Namun pada intinya, curriculum vitae harus memenuhi 3 kebutuhan utama, yaitu:
- Menonjolkan kelebihan Anda di hadapan calon atasan
- Menjadi panduan untuk wawancara
- Mendukung pernyataan yang akan diutarakan dalam wawancara
Oleh karena itu, saat menyusun curriculum
vitae Anda, lihatlah dari sudut pandang ini: kontribusi apa yang bisa Anda
berikan bagi perusahaan/organisasi? Atau pengalaman apa yang Anda miliki yang
bisa membantu memenuhi kebutuhan perusahaan/organisasi?
4.
Menjawab
Kebutuhan Perusahaan
Anda perlu mengetahui Informasi
tentang karakter dan kebutuhan perusahaan/organisasi yang akan Anda lamar.
Informasi ini bisa Anda dapatkan dari iklan lowongan kerja,brosur atau wbsite
yang mereka publikasikan. Misalnya perusahaan yang Anda lamar memproduksi sabun
kesehatan untuk kelas menengah ke bawah, maka jika Anda punya pengalaman
menjual produk dengan target pasar yang sama, informasi ini perlu ditonjolkan
dalam curriculum vitae.
5.
Negosiasikan
Gaji pada Tahap Terakhir
Prinsip umum mengenai gaji adalah
atasan menggaji Anda sesedikit mungkin. Karena itu, Anda harus mempelajari ilmu
bernegosiasi jika Anda ingin mendapat gaji sebesar mungkin. Aturan pertama
adalah usahakan untuk menegosiasi gaji dengan pembuat keputusan. Aturan
keduanya adalah selalu bernegosiasi saat Anda memiliki kendali atau posisi
tawar [bargaining power].
Misalkan Anda adalah kandidat
terakhir yang bertahan dalam berbagai tahapan seleksi, apakah Anda memiliki
kendali? Tentu. Jika calon atasan menolak Anda, mereka sadar bahwa mereka harus
mengulang proses rekrutmen, yang berarti kendali kini ada di tangan Anda.
6.
Menyiapkan Beberapa Versi Curriculum Vitae
Kesalahan yang sering dilakukan
banyak orang adalah menyiapkan satu curriculum vitae kemudian mengirimkannya ke
berbagai perusahaan/organisasi. Padahal, sebagaimana telah dijelaskan di atas,
masing-masing perusahaan/ organisasi memiliki kebutuhan yang berbeda. Karena
itu, sebaiknya curriculum vitae Anda disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan/organisasi.
Cara menulis CV
beberapa contoh CV :
Maitland,Lain.Sukses
Wawancara.GRAMEDIA.PUSTAKA UTAMA,JAKARTA.1993
Selviana,Paramitha.Panduan
membuat Lamaran Kerja dan CV.TRANSMEDIA PUSTAKA,JAKARTA.2007
http://infogaya.blogspot.com/2012/03/contoh-cv-curriculum-vitae-lengkap.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar