Senin, 24 Juni 2013

CURRICULUM VITAE (B.INDONESIA)



Curriculum vitae (CV; juga ditulis curriculum vitæ) adalah dokumen yang memberikan gambaran mengenai pengalaman sesorang dan kualifikasi lainnya. Di beberapa negara, suatu CV biasanya merupakan hal utama yang dijumpai seorang ketika mencari pekerjaan, biasanya dilanjutkan dengan wawancara.
Tips-tips membuat CV yang efektif :
1.         Hilangkan Informasi Negatif

Apabila curriculum vitae menunjukkan kegagalan studi Anda, maka itulah yang akan dibicarakan saat wawancara. Misalnya, Anda dipecat lima tahun yang lalu karena Anda tidak setuju dengan atasan Anda, tetapi Anda memiliki karir yang sukses setelah itu, maka Anda tidak harus mencantumkan riwayat pemutusan kerja Anda tersebut dalam curriculum vitae Anda.


2.         Jujurlah

Anda tentu harus mencantumkan informasi yang benar dan dapat dibuktikan. Jika tidak, kredibilitas Anda akan hilang dan kesempatan mendapatkan tawaran kerja akan mengecil. Anda boleh saja meniadakan sejumlah informasi. Maksudnya, Anda boleh tidak menuliskan informasi negatif, tapi Anda harus tetap menyiapkan jawaban, sekiranya pewawancara mencoba mencari tahu. Pastinya, Anda tidak ingin memiliki atasan yang berbohong tentang gaji dan prospek karir Anda. Karena itu, jangan berbohong mengenai riwayat pendidikan maupun karir yang sebenarnya tidak Anda miliki.


3.         Memilih Informasi Yang Relevean

Tidak semua hal tentang diri Anda harus dimasukkan dalam curriculum vitae. Sebenarnya tidak ada aturan mutlak tentang cara penulisan curriculum vitae. Ada cara yang terbukti berhasil buat si A namun cara yang sama tidak berhasil bagi si B. Namun pada intinya, curriculum vitae harus memenuhi 3 kebutuhan utama, yaitu:

  • Menonjolkan kelebihan Anda di hadapan calon atasan 
  • Menjadi panduan untuk wawancara 
  • Mendukung pernyataan yang akan diutarakan dalam wawancara

Oleh karena itu, saat menyusun curriculum vitae Anda, lihatlah dari sudut pandang ini: kontribusi apa yang bisa Anda berikan bagi perusahaan/organisasi? Atau pengalaman apa yang Anda miliki yang bisa membantu memenuhi kebutuhan perusahaan/organisasi?


4.         Menjawab Kebutuhan Perusahaan

Anda perlu mengetahui Informasi tentang karakter dan kebutuhan perusahaan/organisasi yang akan Anda lamar. Informasi ini bisa Anda dapatkan dari iklan lowongan kerja,brosur atau wbsite yang mereka publikasikan. Misalnya perusahaan yang Anda lamar memproduksi sabun kesehatan untuk kelas menengah ke bawah, maka jika Anda punya pengalaman menjual produk dengan target pasar yang sama, informasi ini perlu ditonjolkan dalam curriculum vitae.


5.       Negosiasikan Gaji pada Tahap Terakhir

Prinsip umum mengenai gaji adalah atasan menggaji Anda sesedikit mungkin. Karena itu, Anda harus mempelajari ilmu bernegosiasi jika Anda ingin mendapat gaji sebesar mungkin. Aturan pertama adalah usahakan untuk menegosiasi gaji dengan pembuat keputusan. Aturan keduanya adalah selalu bernegosiasi saat Anda memiliki kendali atau posisi tawar [bargaining power].

Misalkan Anda adalah kandidat terakhir yang bertahan dalam berbagai tahapan seleksi, apakah Anda memiliki kendali? Tentu. Jika calon atasan menolak Anda, mereka sadar bahwa mereka harus mengulang proses rekrutmen, yang berarti kendali kini ada di tangan Anda.


6.       Menyiapkan Beberapa Versi Curriculum Vitae
Kesalahan yang sering dilakukan banyak orang adalah menyiapkan satu curriculum vitae kemudian mengirimkannya ke berbagai perusahaan/organisasi. Padahal, sebagaimana telah dijelaskan di atas, masing-masing perusahaan/ organisasi memiliki kebutuhan yang berbeda. Karena itu, sebaiknya curriculum vitae Anda disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan/organisasi.


            Cara menulis CV


 

beberapa contoh CV :




sumber :

Maitland,Lain.Sukses Wawancara.GRAMEDIA.PUSTAKA UTAMA,JAKARTA.1993
Selviana,Paramitha.Panduan membuat Lamaran Kerja dan CV.TRANSMEDIA PUSTAKA,JAKARTA.2007
http://infogaya.blogspot.com/2012/03/contoh-cv-curriculum-vitae-lengkap.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar