pengertian individu :~ kata individu berasal dari bahasa latin individuum yang atinya tidak
terbagi
~ individu adalah kesatuan yang tidak terbatas
~ individualisasi adalah aktualisasi diri atau proses dari individu
menjadi keluarga
~ individu merupakan bagian terkecil dalam masyarakat
sosialisasi : proses menyelaraskan diri dengan lingkungan sekitar dan mengerti cara
bersikap atau berperilaku dengan lingkungannya.
- masa vital
contoh : seorang anak di ajarkan berjalan,dan di biasakan bertemu dengan orang banyak,oleh karena itu kebanyakan para ibu memasukkan anaknya ke sekolah-sekolah,pada masa awal pertumbuhan anak mereka sedini mungkin agar anak mereka terbiasa bersosialisasi dengan orang banyak,proses ini di sebut ekternalisasi.
- masa estetik
contoh : anak yang mulai belajar membaca dan memasuki dunia sekolah yang lebih luas,dengan kata lain ruang lingkup bermasyarakatnya juga lebih luas.
- masa intelektual
contoh : seorang anak laki-laki yang mulai menyukai wanita seusianya.
- masa remaja
contoh : remaja yang sedang dalam masalah bisa menyelesaikan masalah dengan baik,dan tidak merugikan orang lain.
berikut contoh boigrafi yang bisa kita teladani ceritanya :
Dorce Gamalama terlahir dengan nama Dedi Yuliardi Ashadi di Solok, Sumatra Barat, 21 Juli 1963. Dorce telah berkecimpung dalam profesinya sebagai komedian, pembawa acara, aktris dan musisi. Menurutnya ia mendapat inspirasi untuk nama Gamalama dari suatu perjalanan untuk menyanyi di ternate bersama benyamin sueb, di mana ia melihat gunung gamalama. Setelah naik haji ia juga menambahkan nama Halimatussadiyah.
Putra pasangan Achmad dan Dalifah itu, sejak usia satu tahun telah ditinggal kedua orangtuanya, setelah meninggal dunia seharusnya yang paling bertanggung jawab terhadap hidup saya itu kan kakak-kakak saya. Tapi, semuanya tak ada yang peduli pada saya. Padahal, hidup mereka terbilang lumayan. Saya akhirnya tinggal bersama nenek saya, yang untuk mengurus hidupnya sendiri pun juga susah. Dari dirinyalah saya menemukan kasih sayang yang tulus dan utuh. Meski hidup kami menyedihkan, kami lalui berdua dengan tabah.”dan dirinya kemudian diasuh oleh neneknya, Siti Darama, yang kemudian mengajaknya berpindah ke Jakarta saat berusia dua tahun.
Karir bermusiknya diawali saat tampil menyanyi bersama kelompok Bambang Brothers waktu dirinya masih Sekolah Dasar (SD). Dan saat duduk di bangku SMP, dirinya tidak lagi tertarik untuk mengikuti pelajaran sekolah dan lebih memusatkan pada karirnya sebagai menyanyi.
Dia usia remaja itulah, dirinya juga mulai menyadari kecenderungan tertarik pada pria. Hal ini juga dimanfaatkannya dengan penampilannya yang berdandan ala perempuan selama di atas panggung. Saat itulah, dirinya mendapatkan nama panggilan Dorce Ashadi dari Myrna pemimpin kelompok tari waria Fantastic Dolls.
sejak saat itu dorce mulai merasa di asingkan oleh lingkugan sekitar bahkan keluarganya sendiri,dia lalu memuuskan untuk mencari jalan hidupnya sendiri.tapi dorce tidak putus asa dan tetap berjuang.Meski kariernya sukses, ia acap kali menerima perlakuan yang tidak manusiawi dari keluarganya.
Dalam perjalanannya, Dorce semakin menikmati 'perannya' sebagai seorang perempuan, dirinya kemudian memutuskan untuk operasi ganti kelamin di rumah sakit di Surabaya. Walaupun mendapat tentangan dari berbagai pihak, keinginan Dorce terus berjalan.
sampai tidak lama kemudian dorce berkenalan dengan seorang pria dan tanpa di sangka pria itu mendatangiya dan berniat untuk melamarnya,"bagaikan di terbangkan ke langit k tujuh rasanya" ujar dorce mengungkapkan perasaannya pada mejalah femina.
akhirnya dorce pun menikah dan menjalani hidupnya dengan bahagia,mempunyai seorang suami yang menyayanginya dan mertua yang menerima dia apa adanya.tetapi dalam kehidupan berumah tangganya dorce merasa ada yang kurang yaitu keturunan,Dorce kemudian berusaha mengadopsi anak. Suatu hari, di depan rumahnya lewat seorang wanita yang tengah hamil enam bulan. Wanita itu sudah punya 12 anak dan bayi yang dikandungnya adalah anak ke-13. Dengan nada bercanda, Dorce berkata pada wanita hamil itu, “E, elu ini kayak kucing aja, beranak melulu! Entar, kalau anak ini lahir, untuk gue, ya?”
Ternyata, wanita itu tidak keberatan, begitu juga ketika dia memberitahukan suaminya. Dorce kemudian menanggung biaya perawatan dan kelahiran bayi itu. Anak yang lahir laki-laki.Secara resmi Dorce pun mengadopsi bayi itu dan memberinya nama Rizky . Saat itu lengkaplah sudah kebahagiaan Dorce.
Ternyata, wanita itu tidak keberatan, begitu juga ketika dia memberitahukan suaminya. Dorce kemudian menanggung biaya perawatan dan kelahiran bayi itu. Anak yang lahir laki-laki.Secara resmi Dorce pun mengadopsi bayi itu dan memberinya nama Rizky . Saat itu lengkaplah sudah kebahagiaan Dorce.
Karena kesibukannya makin padat, Dorce lalu menggaji seorang baby sitter untuk mengurus bayinya.
Merasa senang memiliki anak, Dorce pun ingin mengadopsi anak lagi. Kali ini ia ingin sekali mengadopsi anak perempuan. “Saat itu saya seperti orang ngidam,” kenangnya. “Saking menggebunya keinginan saya itu, sampai terbawa mimpi saat tidur. ”
Rupanya, keinginannya yang tulus itu dikabulkan oleh Tuhan. Suatu malam di tahun 1996, saat berada di Masjid Istiqlal Jakarta, ia tiba-tiba melihat seorang bayi perempuan yang terus-menerus menangis. Keadaannya mengenaskan sekali. Tubuhnya kotor, matanya belekan, dan bajunya pun lusuh. Dorce pun merasa trenyuh dan langsung membawa bayi itu bersama ibunya ke rumah sakit. Kesimpulannya, ibu bayi itu kurang gizi sehingga ASI air susu ibu-nya tidak keluar.
Setelah mendapatkan obat dan perawatan seperlunya di rumah sakit, bayi bersama ibunya pun langsung diajak Dorce ke rumahnya. Dari pembicaraan dengan ibu bayi itu akhirnya diketahui bahwa wanita itu ditinggal pergi oleh suaminya sehingga ia terpaksa menjadi pengemis di Masjid Istiqlal. Wanita itu tidak keberatan memberikan bayi itu kepada Dorce untuk diasuh dan dididik. Bayi usia setahun itu kemudian diberi nama Fatimah Zahra oleh Dorce. Hari itu makin lengkaplah kebahagiaan Dorce hidup bersama suami tercinta dan anak-anaknya. Belakangan ia mengadopsi satu anak perempuan lagi, yang diberi nama Khadijah .
Rupanya, keinginannya yang tulus itu dikabulkan oleh Tuhan. Suatu malam di tahun 1996, saat berada di Masjid Istiqlal Jakarta, ia tiba-tiba melihat seorang bayi perempuan yang terus-menerus menangis. Keadaannya mengenaskan sekali. Tubuhnya kotor, matanya belekan, dan bajunya pun lusuh. Dorce pun merasa trenyuh dan langsung membawa bayi itu bersama ibunya ke rumah sakit. Kesimpulannya, ibu bayi itu kurang gizi sehingga ASI air susu ibu-nya tidak keluar.
Setelah mendapatkan obat dan perawatan seperlunya di rumah sakit, bayi bersama ibunya pun langsung diajak Dorce ke rumahnya. Dari pembicaraan dengan ibu bayi itu akhirnya diketahui bahwa wanita itu ditinggal pergi oleh suaminya sehingga ia terpaksa menjadi pengemis di Masjid Istiqlal. Wanita itu tidak keberatan memberikan bayi itu kepada Dorce untuk diasuh dan dididik. Bayi usia setahun itu kemudian diberi nama Fatimah Zahra oleh Dorce. Hari itu makin lengkaplah kebahagiaan Dorce hidup bersama suami tercinta dan anak-anaknya. Belakangan ia mengadopsi satu anak perempuan lagi, yang diberi nama Khadijah .
Namun, di puncak kebahagiaannya itu, ada saja mulut-mulut yang usil. Akhirnya berbagai media pun meramaikannya dan menulis berbagai opini. Dengan status Dorce, mereka umumnya mencurigai kesungguhan Dorce mengadopsi bayi itu. Apa boleh buat, Dorce berusaha menerimanya dengan tabah sampai akhirnya suara-suara sumbang itu mereda.
Saat ini Dorce telah mengadopsi tiga anak, bernama Rizky, Fatimah dan Khadijah. Meski dirinya juga memiliki sejumlah panti asuhan, yang memiliki ribuan anak asuh.
Dorce yang kini masuk dalam daftar presenter papan atas dan setiap hari tampil di stasiun TV itu, juga pernah meraih book record Museum Record Indonesia (MURI), setelah meluncurkan sembilan album sekaligus hanya dalam waktu lima bulan. Album yang melibatkan 74 artis itu, menempatkan Dorce masuk di posisi 1883 dalam daftar penerima penghargaan MURi.
kesimpulan :
dari biografi ini kita dapat mengambil pelajaran tentang berjuang untuk hidup kita sendiri jangan bergantung pada orang lain dan angan pantang menyerah untuk menggapai cita-cita kita.jika ada perjangan pasti ada keberhasilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar