Kali ini saya akan menjelaskan tentang penulisan feature. Bentuk penulisan feature cenderung: mengisahkan sebuah cerita.
Penulis feature pada hakikatnya adalah seorang yang berkisah,ia menghidupkan
imajinasi pembaca. Feature juga dapat di artikan sebagai Tulisan yang
mengandung unsur human interest. Tulisan feature memberikan penekanan pada
fakta-fakta yang dianggap mampu menggugah emosi—menghibur, memunculkan empati
dan keharuan. Dengan kata lain, sebuah feature juga harus menyentuh rasa
manusiawi. Karenanya, feature termasuk kategori soft
news (berita ringan) yang pemahamannya lebih menggunakan
emosi.Berikut adalah penulisan feature yang saya buat :
kesejahteraan Satpam Diragukan?
Kisah ini bercerita tentang seorang satpam kampus yang
mempunyai tanggung jawab yang sangat besar yaitu menjaga keamanan lokasi yang
di amanatkan. Suatu ketika saat saya selesai jam perkuliahan saya melihat teman
saya yang sedang asik mengobrol dengan salah seorang satpam kampus,karena saat itu
saya ada keperluan saya permisi untuk mengajak teman saya untuk berpamitan ke
pak satpam. Saat di perjalanan saya bertanya pada teman saya apa yang dia
bicarakan. Teman saya langsung bercerita panjang lebar.
Pertama hanya percakapan sederhana namun lama kelamaan si
satpam bercerita sedikit tentang kehidupannya,ia bercerita sudah 2tahun ia
bekerja di kampus ini,dan ia bersama teman seprofesinya yang berjumlah 6 orang,di
haruskan bergantian menginap kampus kerena didalamnya terdapat banyak komputer
dan alat elektronik lainnya. Sebelum bekerja sebagai satpam ia pernah mencoba
pekerjaan lain seperti menjadi buruh,namun kerena masa kontrak sudah habis dan
umur makin bertambah, ia lebih memilih menjadi satpam. Suatu ketika saat malam
hari ada sekelompok preman dilingkungan sekitar kampus yang meminta jatah
parkir pada dirinya, yang paling membuat saya miris adalah saat mendengar
cerita dari teman saya, kurang lebih percakapan mereka seperti ini :
teman: “tapi
suka ada yang rusuh ga pak kalo malem?”
satpam: “yah
kalo kejadian ngga enak mah pasti ada ajah lah”
teman: “kejadian
ngga enak gimana pak?”
satpam: “iya
waktu itu pernah gue jaga ber empat,pas lagi malem-malem kampus di gedor-gedor
dari luar sama orang banyak banget,pas di lihat ternyata mereka orang-orang
ambon banyak banget pada bawa pedang dan macem-macem deh.”
teman: “hah
yakin pak?”
satpam: “iya
mereka teriak-teriak mencari pengelola parkir di wilayah itu siapa?”
teman: “yah
karena gue kan disini sebagai ke amanan kampus doang jadi kan gue gatau menau
tentang parkiran.”
padahal tidak ada sepeser uang pun ia dapatkan selain gaji
yang diterimanya tiap bulan,apa yang harus ia serahkan?dan untuk apa mereka
meminta uang? Sedangkan mereka tidak berbuat apa-apa? Karena sudah berkali kali
mereka berbicara dengan sekelompok preman itu dan tidak membuahkan
hasil,akhirnya mereka memilih untuk tidak keluar dan berdiam diri di dalam
kampus,terlihat agak sedikit pengecut sih,tapi apa daya mereka juga seorang
manusia yang memiliki rasa takut,dan seorang kepala rumah tangga yang harus
menghidupi keluaganya, bayangkan hanya dengan gaji yang ± Rp.800ribu mereka harus menghidupi keluarganya dan rela bergantian
menginap di kampus. Namun walau begitu ada seorang temen dari satpam itu yang
berani keluar dan mengobrol dengan mereka,dan akhirnya satpam itu memberikan no
tlp pengelola parkir agar masalahnya selesai. Percakapan selanjutnya antara
teman saya dan satpam adalah :
satpam:” iya
gue juga bingung pengen nya sih kerja yg lain,yah karena umur gue yang segini
gmana mau di terima sama perusahaan?”
teman: “iya
resikonya besar juga ya jadi satpam,ada tuh di berita ke amanan bank yg mati di
bunuh perampok gara-gara berusaha ngelawan perampok.”
satpam:” iya
gue juga sedikit ngeri,yah tapi setidaknya nya kampus udah ngga begitu di incer
perampok lah dari pada bank,lagi pula kan sekarang pengelola parkir udah ngasih
uang sama preman di daerah sini jadi lumayan sedikit terbantu.”
Jadi kesimpulan yang bisa saya ambil dari obrolan sederhana
antara teman saya dan satpam adalah betapa tidak sebandingnya suatu penghasilan
dengan resiko dari pekerjaan yang harus di jalani menjadi seorang ke
amanan,mudah-mudahan ke amanan di manapun bisa mendapat penghasilan yang lebih
besar dari sekarang karena di lihat dari resiko yang harus di tanggung olehnya.
Sekian cerita yang saya tulis cerita ini berdasarkan fakta yang saya dengar
langsung dari sumber yaitu teman dekat saya sendiri.
Terima
kasih.(Badegos Ronggas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar